Ini sebuah permulaan yang bagus, jika ternyata pada suatu ketika pertanyaan ini muncul di benak Anda. Setiap orang mesti punya alasan sebelum melakukan suatu hal, tepatnya : apa sih manfaat kalo saya melakukan ini ? Dalam konteks ini tentu saja kita sesuaikan dengan topik yang dibahas. Apa sih manfaat asuransi buat saya. Mengapa saya harus memiliki asuransi, mengapa saya membeli asuransi ? OK, mari kita berandai-andai. Untuk mudah memahaminya kita asumsikan Anda tertarik dengan asuransi jiwa. Aktor di dalam postingan ini Anda, bukan saya. Dan, diasumsikan Anda belum memiliki polis asuransi jiwa.
Bayangkan esok hari Anda meninggal. Maaf, kita cuma berandai-andai, meskipun tidak tertutup kemungkinan untuk hal ini, bagi siapapun,kapanpun, siap atau tidak siap.
Bayangkan roh Anda masih berada di sekitar rumah, paling tidak dalam seminggu ke depan perhatikan apa yang terjadi. Apa yang dilakukan istri Anda ? Bagaimana nasib anak-anak ? Mungkin setelah hari pemakaman mereka masih berada di rumah, menangisi kepergian Anda dan masih rajin mendoakan Anda. Seminggu berlalu, jika istri Anda bekerja, paling tidak cutinya sudah berakhir. Anak-anak ke sekolah tanpa berpamitan lagi dengan Anda. Jika istri tidak bekerja, tentu dia sudah mulai mengurus sisa tabungan atau deposito ke bank untuk menyambung hidup. Apalagi jika hanya instrumen keuangan itu yang Anda tinggalkan sebagai aset, baca : wasiat. Sisanya dihitung oleh istri Anda, sampai kapan ya kira-kira dapat menyambung hidup. Syukur deh kalo Anda sempat ninggalin wasiat sampe ratusan juta. Kalau tidak ? Mungkin di bawah 20 juta ?
Lalu, dengan uang sebanyak itu, mungkinkah anak-anak meneruskan pendidikannya ? Kita asumsikan biaya hidup minimal saat ini di ibukota provinsi 3 juta, Berarti istri dan anak-anak Anda “hanya” bisa bertahan selama paling tidak 6 bulan untuk memenuhi kebutuhannya, termasuk pendidikan. Setelah itu,untuk menutupi biaya hidup, mungkin sudah menjual sisa kekayaan yang ada...Anda tidak akan tega jika rumah untuk berteduh akan terjual,jadi kita tutup cerita sampai di sini....
So, apa manfaatnya asuransi ? Tentu saja memberikan perlindungan bagi keluarga Anda. Lho, saya kan sudah membelikan rumah dan meninggalkan tabungan ? Lha iya, mana cukup. Lagi pula, kan sayang uang tabungan habis terpakai atau rumah terjual. Asuransi, dalam hal ini asuransi jiwa, bermanfaat untuk memproteksi atau melindungi. Apa yang dilindungi ? Aset atau kekayaan Anda, yang artinya jaminan keuangan bagi keluarga Anda, dengan catatan , apabila Anda, sebagai kepala keluarga dan pemberi nafkah sudah tiada. Asuransi dapat membantu keuangan keluarga tanpa harus menjual aset atau menggunakan tabungan jika Anda udah “pass away”.
Nah, berapa jumlah yang harus saya tinggalkan ? Tergantung jumlah yang Anda rencanakan sebelumnya. Jika polis bernilai 100 juta atau 200 juta, ya, Anda harus berani menetapkan di hati bahwa premi bulanan yang dibayar merupakan tabungan. Artinya, Anda harus berani “memaksa” diri untuk menyisihkan sebagian penghasilan Anda untuk membayar premi asuransi, sebagai wujud cinta yang mendalam untuk anak dan istri Anda.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete