Monday, July 2, 2012

Cara Menjadi Kaya Meski Tinggal di Desa

Ini kisah teman saya yang bekerja sebagai PNS golongan I yang kebetulan ditempatkan di sebuah pulau terpencil di Kepulauan Natuna. Bayangkan, tinggal di pulau kecil yang jauh dari hiruk pikuk ekonomi kota boleh jadi membuat warganya bisa terisolasi dengan akses ekonomi. Benarkah?

Dalam memandang sebuah aktivitas ekonomi suatu desa atau kota kecamatan kita tidak hanya memandang dari faktor geografis saja. Sebagai contoh, mengapa peninggalan benteng dan meriam Jepang ada di pulau-pulau kecil di Natuna bahkan di Pasifik sana? Ingatlah bahwa Portugis juga banyak meninggalkan benteng-benteng dan bangunan yang pernah digunakan sebagai sarana dagang di Kepulauan Banda dan seputaran Maluku. Artinya, daerah itu dulu bahkan sampai saat ini menyimpan potensi ekonomi yang besar.

Nah, potensi ekonomi itulah yang diolah oleh teman saya tadi. Berbaur dengan masyarakat setempat, ia keliling kampung dengan motor kreditnya untuk membeli cengkeh. Cengkeh yang terkumpul dijual kepada tauke di ibukota kecamatan. Rutinitas itu ia jalani dengan tekun hingga mampu menabung dalam jumlah besar.

Pertanyaan selanjutnya, kemana tauke menjual cengkeh yang terkumpul? Jawabannya mudah, sudah ada pembeli dari Jawa Tengah  dan Jawa Timur dalam partai besar. Sudah pasti perusahaan rokok yang banyak bertebaran di duan provinsi itu membutuhkannya.

Nah, siapa bilang daerah terpencil atau desa tak memiliki potensi ekonomi ? Mungkin di daerah Anda tinggal ada yang dapat digarap. Lihatlah sekeliling. Potensi utama adalah diri kita, mau atau tidak mengolah dan memulai untuk berbisnis.

1 comment:

  1. inspiratif
    Kita mesti bersyukur hidup di negara yang potensi alamnya melimpah.
    Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya

    ReplyDelete